3 Teknologi Ericsson untuk Pengembangan 5G di Indonesia
Ericsson
menambahkan produk baru untuk memantapkan langkahnya dalam implementasi
jaringan 5G di Indonesia. Tujuannya, meningkatkan kecepatan jaringan 5G
"Pada
dasarnya, melalui inovasi 5G terdepan Ericsson, kami mampu memberikan beragam
solusi terkait jaringan seluler operator telekomunikasi di Indonesia. Dan
memungkinkan mereka untuk melakukan implementasi 5G lebih cepat dan memberikan
pengalaman 5G yang lebih unggul bagi konsumen Indonesia," ujar Presiden
Direktur Ericsson Indonesia Jerry Soper, dalam keterangan tertulis, Kamis, 13
September 2018.
Berikut produk baru
berupa perangkat keras dan lunak dari Ericsson untuk jaringan 5G:
1. RAN Compute
RAN Compute
merupakan arsitektur yang memungkinkan penyedia layanan mendistribusikan fungsi
RAN secara fleksibel, seperti beamforming dan kontrol radio. Yang diperlukan
untuk menyempurnakan kinerja penggunaan, serta mengurangi total biaya
kepemilikan.
Portofolio RAN
Compute mencakup semua modul basebands yang ada, sebagai tambahan dari empat
produk RAN ​​Compute baru yang menyediakan hingga tiga kali lipat kapasitas
modul basebands saat ini. Dua jenis modul Basebands RAN Compute memungkinkan
penyedia layanan untuk menyelenggarakan fungsi RAN terpusat, atau di lokasi
radio.
Sedangkan di lain
pihak dua RAN Compute Radio Processors yang baru memungkinkan fungsi RAN
ditempatkan lebih dekat ke radio untuk meningkatkan mobile broadband, aplikasi
latensi ultra-rendah sambil mengurangi penggunaan ruang di lokasi.
Sesuai dengan
Ericsson Mobility Report edisi Juni 2018, pada akhir tahun 2023, trafik data
global diproyeksikan akan tumbuh sebesar 40 persen per tahun. Dengan lebih dari
20 persen trafik data seluler di seluruh dunia diperkirakan akan menggunakan
jaringan 5G.
Tentunya dengan
trafik data 1,5 kali lebih banyak dari total yang dilayani jaringan 4G/3G/2G
saat ini, jaringan seluler harus mengatasi lonjakan trafik untuk memberikan
pengalaman yang lebih baik. Video mewakili lebih dari 50 persen volume data di
sebagian besar jaringan, memberikan tekanan pada jaringan yang memengaruhi
pengalaman pelanggan. Tren trafik data seluler global juga tercermin di
Indonesia.
2. Ericsson
Spectrum Sharing
Ericsson
meluncurkan perangkat lunak Ericsson Spectrum Sharing baru, yang meningkatkan
manfaat Ericsson Radio System dalam implementasi 5G. Teknologi perangkat lunak
ini memberi penyedia layanan (service provider) peluang yang lebih besar untuk
mengaktifkan 5G dan mempercepat proses penjangkauan jaringan.
Ericsson Spectrum
Sharing memungkinkan migrasi jaringan yang mulus dan cepat melalui dukungan
simultan dan dinamis 4G. Sementara 5G dalam spektrum yang sama menggunakan
Ericsson Radio System, saat operator siap untuk melakukan transisi.
Fungsionalitas ini
dapat diimplementasikan melalui instalasi perangkat lunak secara remote pada
radio dengan Sistem Radio Ericsson yang telah ada sejak 2015. Kemampuan ini
akan memungkinkan penyedia layanan untuk memberikan jangkauan 5G di tingkat
nasional dengan strategi migrasi spektrum yang jauh lebih fleksibel.
Solusi Spectrum
Sharing Ericsson akan memungkinkan operator Indonesia untuk memberikan end-user
experience yang unggul dengan cara yang paling hemat biaya.
3. Solusi Transport
end-to-end untuk 5G
Untuk meningkatkan
portofolio transportasi end-to-end 5G, Ericsson memperluas kemitraannya dengan
Juniper Networks. Keluarga produk Router Ericsson 6000 akan dilengkapi dengan
solusi terdepan dan terpusat dalam penyediaan konektivitas tanpa batas dari
lokasi radio ke pusat. Sehingga menjamin kinerja, kualitas, dan kemudahan
penggunaan sistem 5G.
Produk keamanan
Juniper juga akan menjadi bagian dari solusi Ericsson untuk mengamankan
jaringan selulernya, sebagai bagian dari pendekatan end-to-end untuk
mengamankan jaringan 5G yang sudah ada maupun yang baru. Selain itu, juga
melengkapi tawaran transportasi optikalnya untuk metro dengan kemitraan baru
dengan ECI, penyedia solusi jaringan elastis global.
Sumber: tempo
Komentar
Posting Komentar