Sejarah Pemrograman Komputer
Pada tahun 1822, Charles Babbage
seorang mahasiswa di Universitas Cambridge Inggris mengembangkan sebuah mesin
untuk mengelola data-data agar mudah digunakan, mesin tersebut diberi nama
‘Difference Enggine’.

Setelah bekerja selama 10 tahun pada
mesinnya, Charles Babbage menyadari bahwa mesin yang dia ciptakan ini merupakan
sebuah mesin yang bersifat single-purpose
machine artinya hanya bisa menghasilkan satu jenis keluaran (output). Selanjutnya ia
mengembangkan mesin lain yang bersifat multi-purpose. Mesin ini diberi nama ‘Analytical
Engine’. Pekerjaan untuk membuat ‘Analytical
Engine’ ini ia lakukan sampai dengan tahun 1842.

Pada tahun 1847, Charles Babbage
kembali menyempurnakan ‘Difference Engine’ hingga pada tahun
1849 ia berhasil membuat versi keduanya. Pekerjaan menyempurnakan hasil-hasil
karyanya terus ia lakukan, bahkan dilanjutkan oleh anaknya, Henry Prevost.
Charles Babbage sendiri meninggal pada tahun 1871. Untuk melindungi karya-karya
ayahnya, Henry Prevost membuat beberapa kopian unit perhitungan aritmatika
sederhana dari mesin yang dihasilkan ayahnya dan mengirimkannya ke beberapa
institusi di dunia, termasuk ke Universitas Harvard.
Perkembangan dunia komputasi berlanjut pada tahun 1854, ketika seseorang
bernama Charles Boole berhasil menciptakan sebuah sistem logika simbolik yang
diberinama Logika Boole. Sistem ini mencakup pula logika untuk menyatakan
hubungan lebih besar, lebih kecil, sama dengan dan tidak sama dengan. Sistem
logika ini masih digunakan sampai dengan saat ini.
Pada tahun 1890, Amerika Serikat
ingin melakukan sensus penduduk. Namun kendala yang muncul adalah keterbatasan
alat yang ada pada waktu itu, mengingat jumlah penduduk yang semakin meningkat
setiap tahunnya, maka diadakanlah sebuah kompetisi komputasi untuk mencari solusinya.
Kompetisi ini dimenangkan oleh Herman Hollerith, yang akhirnya ia mendirikan
sebuah perusahaan Hollerith Tabulating, Co. yang akhirnya berubah nama menjadi
CTR (Calculating Tabulating Recording Company) setelah 3 perusahan lain ikut
bergabung. Sepuluh tahun berikutnya perusahaan ini berganti nama lagi menjadi
IBM (International Business Machine) hingga saat ini.
Selanjutnya perkembangan komputasi digital mulai berjalan pelan dan jarang
digunakan dalam dunia bisnis sampai dengan pertengahan tahun 1920-an. Hingga
pada tahun 1925, MIT (Massachusette Institute of Technology) mengembangkan
sebuah mesin yang mampu menganalisis perhitungan differensiasi dan integrasi.
Mesin yang didanai oleh Yayasan Rockefeller ini dapat dikatakan sebagai
komputer terbesar di dunia pada tahun 1930.
Pada tahun 1935, seorang ilmuan
Jerman bernama Konrad Zuse mengembangkan komputer Z-1, komputer inilah yang
menjadi awal mula diterapkannya sistem biner dalam kinerjanya. Selain itu, Zuse
juga berjasa dalam komputasi komputer digital ketika ia menciptakan bahasa
pemrograman komputer pertama ‘Plankalkul’.
Pada tahun 1945, terjadi pula
peristiwa penting dalam sejarah perkembangan komputasi komputer digital yaitu
ketika terjadi kerusakan pada mesin Mark II yang ada di Universitas Harvard.
Seseorang yang bernama Grace Murray Hopper yang mengetahui hal ini langsung
menyelidiki sebab kerusakannya. Akhirnya dia menemukan seekor ngengat yang
terjebak dalam mesin tersebut. Dalam catatan hariannya, Hopper menuliskan:
“First actual case of bug being found”. Dia menyebut ngengat ini sebagai sebuah
kutu busuk (bug), selanjutnya kata ‘bug’ ini sering
digunakan untuk menunjukkan adanya ketidakberesan dalam program. Dari kata
‘bug’ ini muncul pula istilah ‘debugging’ yang artinya proses pembetulan kesalahan
program.
Pada tahun 1954, IBM mulai
mengembangkan bahasa pemrograman FORTRAN (FORmula TRANslator). Bahasa FORTRAN
merupakan bahasa pemrograman level tinggi pertama yang dikomersialkan.
Pemrograman level tinggi maksudnya adalah perintah atau kodenya mudah dibaca
dan dipahami oleh manusia.
Pada tahun 1958, FORTRAN II dan ALGOL
dipublikasikan bersamaan dengan diluncurkannya LISP. Sedangkan pada tahun 1959,
bahasa pemrograman COBOL juga diluncurkan. Sejak saat itu perkembangan bahasa
pemrograman berkembang sangat cepat.
Pada tahun 1970, bahasa PASCAL mulai
dipublikasikan dan hingga saat ini masih banyak digunakan untuk keperluan
pendidikan. Selain itu muncul pula dua bahasa pemrograman yang dianggap sangat
penting yaitu SMALLTALK dan B-Languange. SMALLTALK penting karena merupakan
bahasa pemrograman berbasis obyek yang pertama. Sedangkan B-Languange dikatakan
penting karena merupakan cikal bakal munculnya bahasa C. Dengan bahasa C,
pemrograman akan lebih mudah, efisien, dan fleksibel.
Pada tahun 1975, Dr. Wong merilis
bahasa pemrograman hasil ciptaannya bernama TinyBASIC. TinyBASIC merupakan
bahasa pemrograman pertama yang bersifat free alias tidak membayar dalam
penggunaannya. Pada tahun yang sama, Bill Gates dan Paul Allen juga membuat
bahasa pemrograman yang diberi nama BASIC. BASIC ini selanjutnya mereka jual ke
MIT.
Bahasa pemrograman terus berkembang demikian pesat hingga saat ini. Hal ini
ditandai dengan semakin banyaknya bahasa pemrograman yang bermunculan.

Setiap bahasa pemrograman memiliki kelebihan dan kekurangan, tetapi semua
bahasa pemrograman berjalan atas dasar logika dan algoritma sehingga kedua hal
inilah yang harus diasah lebih dulu jika ingin mempelajari bahasa pemrograman.
Sebaiknya fokuslah kepada sebuah bahasa pemrograman hingga dapat menguasainya
dengan baik, kemudian lanjutkan dengan mempelajari bahasa pemrograman yang lain
untuk menambah wawasan.
Komentar
Posting Komentar